4 Peristiwa Penting Sesudah
Proklamasi Kemerdekaan
Dipublikasi pada 25 Maret 2011 oleh Ari Sudewa
Negara
kita Indonesia menyatakan kedaulatannya pada tanggal 17 Agustus 1945, dan
dinyatakan oleh Ir. Soekarno. Proklamasi tersebut dilaksanakan pada pukul 10.00
WIB di jalan Pegangsaan Timur no. 56, Jakarta (rumah Soekarno saat itu). Namun,
tak disangka, jika seharusnya setelah proklamasi kita dapat mengurus negara
kita sendiri, ternyata kita masih diganggu oleh Belanda yang ingin berkuasa
lagi di Indonesia. Tentu saja kita sebagai bangsa yang kuat melawan, dengan
puncaknya serangan umum 1 Maret 1949 yang mendorong diakuinya kedaulatan RI di
dunia.



Isi
dari perundingan Linggarjati pada tanggal 10 november 1946 adalah Belanda
mengakui secara de facto wilayah Indonesia yaitu JAWA, SUMATRA, dan MADURA,
namun Bali tidak termasuk yang menyebabkan rakyat bali kecewa berat. Kemudian
Belanda membujuk I GUSTI NGURAH RAI untuk membentuk Negara Indonesia Timur
(NIT). Namun ajakan tersebbut ditolak dengan tegas dan dijawab dengan perawanan
senjata. Kemudian pada tanggal 29 November 1946 Di Margarana,Tabanan,Bali
terjadi peperangan besar dan hebat, disana Igusti Ngurah Rai mengobarkan perang
PUPUTAN. Akan tetapi I Gusti Ngurah Rai beserta kelompoknya gugur sebagai bunga
bangsa dalam pertempuran karena kalah dalam persenjataan. Perang tersebut
akhirnya disebut dengan Puputan Margarana (Perang mati-matian demi membela nusa
dan bangsa).



Pada
bulan Desember 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di wilayah Sulawesi Selatan
yang dipimpin oleh Raymond Westerling untuk membersihkan wilayah tersebut dari
orang” yang memberontak pembentukan NIT serta pejuang” disana. Kemudian
pasukannya mulia meneyran kea rah desa pada tanggal 7-25 Desember dan pada
tanggal 10 Desember 1946 wilyah tersebut dinyatakan sebagai wilayah perang.
Korban peristiwa tersebut mencapai kurang lebih 40.000 orang, coba kalian
bayangkan betapa sadisnya dia!



Pada
agresi militer Belanda yang kedua bulan desember 1948, Indonesia berhasil
ditaklukan oleh Belanda. Presiden,wapres beserta mentri-mentrinyapun ditawan
oleh Belanda. Akhirnya Belanda menyatakan RI telah runtuh! Tanpa disadari oleh
Belanda, Indonesia membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di
bukit tinggi. Karena adanya agresi militer belanda yang kedua, TNI serta
kelompok bersenjata yang lain menjadi terpecah belah, masalah tersebut berhasil
diatasi dengan mengirim kurir, telegram, ataupun mengirim sinyal radio. Kemudian
pada tanggal 1 MARET 1949 Indonesia akan menyerang ke arah Belanda di
Yogyakarta yang dipimpin oleh LETKOL. SOEHARTO. Serangan umum ini membawa hasil
yang sangat membanggakan karena berhasil menguasai kembail wilayah Yogyakarta
selama 6 jam (06.00-12.00).
Nah…
sudah lihat kan betapa gigihnya perjuangan bangsa kita mengusir penjajah?
Sebagai penerus bangsa, sudah seharunya kita mengisi kemerdekaan ini dengan
sebaik-baiknya. Jangan korupsi atau semacamnya. Oke oke oke!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar