Tanda Tempo
Tanda
Tempo berfungsi untuk menyatakan capat lambatnya lagu dimainkan.
Tanda
Tempo pada lagu biasanya ditulis di atas sebelah kiri lagu, baik pada lagu
notasi balok maupun notasi angka.
Tanda
Tempo lagu ada tiga kelompok, yaitu: lambat, sedang dan cepat.
Istilah-istilah
tanda tempo:
· Tanda tempo lambat
- Grave = sangat lambat dan khidmat (40-44 M.M.)
- Largo
= lambat dan agung (46-50 M.M.)
- Adagio = sedikit lebih cepat dari Largo (52-54 M.M.)
- Lento
= lambat (56-58 M.M.)
· Tanda tempo sedang
- Andante = secepat orang berjalan (72-76 M.M.)
- Andantino
= lebih cepat dari Andante
(80-84 M.M.)
- Maestoso
= agung dan mulia (88-92 M.M.)
- Moderato
= sedang (96-104 M.M.)
· Tanda tempo cepat
- Allegretto = agak cepat dan riang (108-116 M.M.)
- Allegro
= cepat, hidup dan riang (132-138
M.M.)
- Vivace = hidup dan riang (160-176 M.M.)
- Presto
= cepat (184-200 M.M.)
M.M.
pada bagian belakang dari tanda tempo adalah pengukuran kecepatan lagu.
Lagu
dan musik terdiri atas ketukan-ketukan. Oleh karena itu, kecepatannya dapat
diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan lagu atau banyaknya hitungan dalam satu menit disebut metronome maelzel, sering
disingkat dengan inisial M.M. Nama tersebut diambil dari penciptanya Johan
Nepomuk Maelzel (1770-1838) dari Switzerland.
Contohnya,
lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman ditulis dengan tempo M.M. q 96,
artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dalam kecepatan 96 ketukan dalam waktu
satu menit, dengan not seperempat sebagai satuan hitungannya (kerena
menggunakan tanda birama 4/4).
Metronome = Alat untuk mengukur ketepatan tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar