Rabu, 05 April 2017

Kurikulum Modul 10 KB 1 Perumusan Indikator dan Penyusunan Alat Evaluasi



MODUL 10
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI

KEGIATAN BELAJAR 1
PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

A.        PENGERTIAN INDIKATOR
Indicator merupakan penanda pancapaian kompetensi dasar yang ditujukan oleh perubahan perilaku yang diukur untuk mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006). Tujuan Pembelajaran, Hasil Belajhar, dan Indikator memiliki makna yang sama. Ketiga istilah tersebut menyatakan rumusan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran.

B.        PRINSIP-PRINSIP PERUMUSAN INDIKATOR
Indicator dijabarkan dari kompetensi dasar. Indicator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional. Indicator yang dirumuskan harus dapat diamati atau didemonstrasikan. Disamping itu, untuk membantu guru dalam mengembangkan alat evaluasi yang dapat mengukur penguasaan siswa terhadap indicator yang ditetapkan dan dalam merancang ksgiatan pembelajaran, rumusan indicator tersebut hendaknya memiliki komponen-komponen yang lengkap.

C.        KOMPONEN-KOMPONEN RUMUSAN INDIKATOR
Tiga komponen rumusan tujuan pembelajaran: pertama, performance atau unjuk kerja; kedua, criterion (criteria); ketiga, condition (kondisi). Kemudian ada satu komponen tambahan lagi yaitu komponen audience (siswa yang belajar)
`           1. Audience (siswa yang belajar)
Komponen ini dinyatakan dengan siswa yang belajar untuk menguasai kemampuan yang diharapkan.
           
2. Behavior (perilaku atau unjuk kerja/performance)
Komponen ini terdiri atas kata kerja yang menunjukkan kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang dipelajari siswa

            3. Condition (kondisi)
            Komponen ini menyatakan kondisi atau kegiatan yang dipersyaratkan.

            4. Degree (tingkat pencapaian atau criteria)
Komponen ini mengacu pada tingkatan perilaku yang dicapai untuk menentukan keberhasilan atau penguasaan siswa terhadap kemampuan yang ditetapkan.

D.        JENIS-JENIS KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
            Bloom mengelompokkan kemampuan hasil belajar ke dalam 3 ranah atau domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.      Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang ditunjukkan oleh adanya perubahan pada kognisi siswa. Menurut Bloom, domain kognitif ini memiliki enam tingkatan:
a.       Mengingat (remember)
Kemampuan mengingat kembali pengetahuan yang sudah tersimpan dalam memori jangka panjang (longterm memory)
b.      Mengerti (understand)
Kemampuan menangkap dan membangun makna atau arti dari pesan atau materi pembelajaran.
c.       Menerapkan (apply)
Kemampuan menerapkan atau menggunakan prosedur, konsep, hokum, atau rumus pada situasi baru.
d.      Menganalisis (analysis)
Kemampuan menguraikan sesuatu menjadi bagian-bagian dan menentukan hubungan antarbagian.
e.       Memberikan penilaian (evaluate)
Kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan pertimbangan yang dimiliki atau kriteria yang digunakan
f.       Mebuat sesuatu yang baru (create)
Kemampuan memadukan elemen-elemen untuk membentuk satu keutuhan dalam suatu pola atau struktur baru

2.      Afektif
Domain afektif mengacu kepada sikap dan nilai yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Lima tingkatan hasil belajar afektif:
a.       Menerima (receiving)
Mengacu kepada kepekaan siswa dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar
b.      Menanggapi (responding)
Mengacu pada reaksi yang diberikan individu terhadap stimulus yang dating dari luar
c.       Menghargai (value)
Mengacu pada kesediaan siswa menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut
d.      Mengatur diri (organization)
Mengacu pada kemampuan membentuk atau mengorganisasikan bermacam-macam nilai serta menciptakan system nilai yang baik
e.       Menjadikan pola hidup (characterization by value)
Mengacu kepada sikap dalam menerima system nilai dan menjadikannya sebagai pola kepribadian dan tingkah laku

3.      Psikomotorik
Mengacu pada kemampuan bertindak. Tingkatan hasil belajar pada ranah pesikomotorik sebagai berikut:
a.       Persepsi
Mengacu pada kemampuan individu menggunakan inderanya, memilih isyarat, dan menterjemahkannya kedalam bentuk gerakan
b.      Kesiapan
Menyiapkan dirinya untuk melakukan suatu gerakan meliputi kesiapan mental, fisik, dan emosional
c.       Gerakan terbimbing
Mengacu pada kemampuan individu melakukan gerakan yang sesuai denganprosedur
d.      Bertindak secara mekanis
Mengacu pada kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang seolah-olah sudah otomatis
e.       Gerakan kompleks
Mengacu pada tindakan yang terampil, halus, efisien dalam waktu, serta usaha yang minimal

Kategori hasil belajar:
1.      Keterampilan intelektual (intellectual skills)
Mengacu pada kemampuan kognitif, artinya siswa harus mampu menyelesaikan permasalahan dengan menerapkan informasi yang belum pernah dipelajari
2.      Strategi kognitif (cognitive strategies)
Mengacu pada kemampuan mengontrol proses internal yang dilakukan oleh individu dalam memilih dan memodifikasi cara  berkonsentrasi, belajar, mengingat dan berpikir
3.      Informasi verbal  (verbal information)
Kemampuan yang menuntut siswa untuk memberikan tanggapan khusus terhadap stimulus yang relative khusus
4.      Keterampilan motorik (motor skills)
Mengacu pada kemampuan melakukan gerakan/tindakan yang terorganisasi yang direfleksikan melalui kecepatan, ketepatan, kekuatan dan kehalusan
5.      Sikap (attitudes)
Mengacu pada kecendrungan untuk membuat pilihan /keputusan untuk bertindak dibawah kondisi tertentu

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih banyak atas materinya...semoga berkah dan bermanfaat...izin kopas