Rabu, 05 April 2017

Kurikulum Modul 10 KB 2 Perumusan dan Penyusunan Alat Evaluasi



MODUL 10
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
 

KEGIATAN BELAJAR 2
PENYUSUNAN ALAT EVALUASI

A.                EVALUASI FORMATIF DAN EVALUASI SUMATIF
Sukardi (2009) mengemukakan bahwa evaluasi sumatif dilaksanakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan guru dalam menentukan keputusan pada siswa selama pembelajaran.
Menurut Reece & Walker (1997) evalusi sumatif adalah jenis evaluasi yang dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran dan digunakan untuk tujuan sertifikasi
Winzer (1995) menyatakan bahwa evaluasi sumatif dirancang untuk memberikan balikan selama proses belajar. Sependapat dengan Sujana (1990) yang mengemukakan bahwa evaluasi formatif dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri.

Dari uraian diatas dapat diketahui tujuan pelaksanaan evaluasi formatif adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dan keberhasilan proses pembelajaran. Evaluasi formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil evaluasi formatif digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran

B.                 KRITERIA PENYUSUTAN ALAT EVALUASI
Menurut Sukardi (2009) dan Slavin (1998) ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan atau menyusun alat evaluasi.
1.      Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat evaluasi dalam mengukur konsep yang diukur sehingga alat evalusi tersebut betul betul mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ornstein (1990) mengemukakan bahwa tes yang valid adalah tes yang memiliki kesesuaian dengan tujuan dan mengukur secara representative materi pembelajaran.
2.      Realibilitas
Mengacu pada ketetapan atau keajegan alat ukur dalam menilai apa yang seharusnya dinilai
3.      Dapat dilaksanakan
Kriteria ini berkenaan dengan kemungkinan alat ukur tersebut untuk dilaksanakan dilihat dari aspek biaya dan waktu juga kemudahan alat ukur yang disusun serta kemudahan dalam penskoran dan interpretasi hasil yang diperoleh

C.                JENIS-JENIS ALAT EVALUASI
Ada dua jenis alat evaluasi yaitu tes dan non tes. Contoh non tes: skala sikap, daftar cek, wawancara, observasi, angket dan sosiometri.
Tes adalah seperangkat pertanyaan /pernyataan yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban yang dapat dinilai benar atau salah. Ada tiga jenis tes, yaitu: tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan atau tes kinerja.
Ada dua bentuk tes yang dapat digunakan guru, yaitu:
1.      Tes Objektif
Adalah tes yang menuntut peserta tes untuk menentukan satu jawaban yang paling tepat atau memilih jawaban yang paling tepat dari alternatif jawaban yang disediakan. Bentuk tes objektif yaitu; benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan isian singkat.
2.      Tes Uraian
Adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasan melalui bahasa tulisan (Sujana, 1990). Tes uraian sangat tepat untuk mengukur kemampuan kognitif tingkat tinggi, seperti menganalisis, menilai, dan mengkreasi.
3.      Tes kinerja atau Tes Perbuatan
Tes kinerja menuntut siswa untuk mendemonstrasikan atau menampilkan kemampuan yang diukur. Reece & Walker (1997) tes kinerja adalah tes yang menuntut siswa untuk menampilkan suatu perilaku sesuai dengan tugas yang diberikan dan dinilai dengan menggunakan marking scheme.

Tidak ada komentar: