MODUL 10
PERUMUSAN
INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
KEGIATAN BELAJAR
2
PENYUSUNAN ALAT
EVALUASI
A.
EVALUASI
FORMATIF DAN EVALUASI SUMATIF
Sukardi
(2009) mengemukakan bahwa evaluasi sumatif dilaksanakan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan guru dalam menentukan keputusan pada siswa selama
pembelajaran.
Menurut
Reece & Walker (1997) evalusi sumatif adalah jenis evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran dan digunakan untuk tujuan
sertifikasi
Winzer
(1995) menyatakan bahwa evaluasi sumatif dirancang untuk memberikan balikan
selama proses belajar. Sependapat dengan Sujana (1990) yang mengemukakan bahwa
evaluasi formatif dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk melihat tingkat
keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri.
Dari uraian
diatas dapat diketahui tujuan pelaksanaan evaluasi formatif adalah untuk
mengetahui tingkat perkembangan siswa dan keberhasilan proses pembelajaran.
Evaluasi formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil
evaluasi formatif digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran
B.
KRITERIA
PENYUSUTAN ALAT EVALUASI
Menurut Sukardi
(2009) dan Slavin (1998) ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan atau menyusun alat evaluasi.
1.
Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan
alat evaluasi dalam mengukur konsep yang diukur sehingga alat evalusi tersebut
betul betul mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ornstein (1990) mengemukakan bahwa tes
yang valid adalah tes yang memiliki kesesuaian dengan tujuan dan mengukur
secara representative materi pembelajaran.
2.
Realibilitas
Mengacu pada ketetapan atau keajegan
alat ukur dalam menilai apa yang seharusnya dinilai
3.
Dapat
dilaksanakan
Kriteria ini berkenaan dengan
kemungkinan alat ukur tersebut untuk dilaksanakan dilihat dari aspek biaya dan
waktu juga kemudahan alat ukur yang disusun serta kemudahan dalam penskoran dan
interpretasi hasil yang diperoleh
C.
JENIS-JENIS ALAT
EVALUASI
Ada dua jenis
alat evaluasi yaitu tes dan non tes. Contoh non tes: skala sikap, daftar cek,
wawancara, observasi, angket dan sosiometri.
Tes adalah
seperangkat pertanyaan /pernyataan yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban
yang dapat dinilai benar atau salah. Ada tiga jenis tes, yaitu: tes lisan, tes
tertulis, dan tes perbuatan atau tes kinerja.
Ada dua bentuk
tes yang dapat digunakan guru, yaitu:
1.
Tes
Objektif
Adalah tes yang menuntut peserta tes
untuk menentukan satu jawaban yang paling tepat atau memilih jawaban yang
paling tepat dari alternatif jawaban yang disediakan. Bentuk tes objektif
yaitu; benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan isian singkat.
2.
Tes
Uraian
Adalah tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasan melalui bahasa tulisan
(Sujana, 1990). Tes uraian sangat tepat untuk mengukur kemampuan kognitif
tingkat tinggi, seperti menganalisis, menilai, dan mengkreasi.
3.
Tes
kinerja atau Tes Perbuatan
Tes kinerja menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan atau menampilkan kemampuan yang diukur. Reece & Walker
(1997) tes kinerja adalah tes yang menuntut siswa untuk menampilkan suatu
perilaku sesuai dengan tugas yang diberikan dan dinilai dengan menggunakan
marking scheme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar