MODUL
1
WAWASAN
SENI
Kegiatan Belajar 1.
Hakekat
Seni
Istilah
seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti
pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur
(Sugriwa, 1957 : 219-133). Dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau
versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat)
atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang
berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic
(Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni
muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of
art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) , (c) seni sebagai kegiatan
manusia (human activity).
Pengertian
seni sebagai benda / karya seni adalah
bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi
berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau
spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman
seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat
sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara
itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa
seni merupakan kegiatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada
orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga
mengalaminya.
Seni
adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam
tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara
manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan
berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam,
merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol.
Secara
teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni
terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi
atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang
untuk kepentingan tertentu diluar fungsi sebenarnya.
Menurut
Kihajar Dewantora, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari
hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan
manusia (1962, p.330). Menurut Akhdiat K. Miharja bahwa seni adalah kegiatan
rohani manusia yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang
berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu
dalam alam rohani si penerimanya (1961, p:17).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar