MODUL
1
HAKIKAT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Kegiatan Belajar
1: Pengertian dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
A. PENGERTIAN PTK
Penelitian
tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom
Action Research, yaitu satu Action
Research yang dilakukan di kelas. Mills (2000) mendefinisikan penelitian
tindakan kelas sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala
sekolah atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai
praktik yang dilakukannya. Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat diartikan
sebagai penelitan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi
diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjannya sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
B. KARAKTERISTIK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. An inquiry of practice from within
Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya
kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas
mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang
perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan
perbaikan itu diprakarsai oleh guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar.
2. Self reflective inquiry (penelitian
melalui refleksi diri)
Merupakan cirri PTK yang paling esensial.
Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek
atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan
data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.
3. Focus penelitian berupa
kegiatan pembelajaran yang bekaitan dengan perilaku guru dan suswa dalam
melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk memperbaiki pembelajaran
Kunci
utama dalam PTK adalah adanya tindakan (tindakan)
yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan.
C. PENELITIAN TINDAKAN
KELAS DAN PENELITIAN KELAS
Penelitian
tindakan kelas (PTK) berbeda dari penelitian kelas (classroom research)
Perbedan PTK dan Penelitian Kelas dapat dilihat pada tabel berikut:
No
|
Aspek
|
Penelitian
Tindakan Kelas
|
Penelitian
Non PTK
|
1
|
Peneliti
|
Guru
|
Orang luar
|
2
|
Rencana penelitian
|
Oleh guru( mungkin dibantu orang luar)
|
Oleh peneliti
|
3
|
Munculnya masalah
|
Dirasakan oleh guru(mungkin dengan dorongan
orang luar)
|
Dirasakan oleh orang luar
|
4
|
Cirri utama
|
Ada tindakan untuk perbaikan yang berulang
|
Belum tentu ada tindakan perbaikan
|
5
|
Peran guru
|
Sebagai guru dan peneliti
|
Sebagai guru ( objek penelitian)
|
6
|
Tempat penelitian
|
Kelas
|
Kelas
|
7
|
Proses pengumpulan data
|
Oleh guru sendiri atau bantuan orang lain
|
Oleh peneliti
|
8
|
Hasil penelitian
|
Langsung dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan
oeh kelas
|
Menjadi milik peneliti, belum tentu
dimanfaatkan oleh guru.
|
Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal
No
|
Dimensi
|
PTK
|
Penelitian Formal
|
1
|
Motivasi
|
Tindakan
|
Kebenaran
|
2
|
Sumber Masalah
|
Diagnosa status
|
Induktif-Deduktif
|
3
|
Tujuan
|
Memperbaiki praktik, sekarang dan di sini
|
Verifikasi & menemukan pengetahuan yang dapat
digeneralisasikan
|
4
|
Peneliti yang terlibat
|
Pelaku dari dalam (guru)
|
Orang luar yang berminat
|
5
|
Sampel
|
Kasus khusus
|
Sampel yang representatif
|
6
|
Metodologi
|
Longgar tetapi berusaha objektif-jujur-tidak memihak (impartiality)
|
Baku dengan objektivitas dan ketidakmemihakkan yang terintegrasi
(build-in objectivity &
impartiality)
|
7
|
Penafsiran hasil penelitian
|
Untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang
membangun
|
Mendeskripsikan, mengabstraksi, serta menyimpulkan dan membentuk
teori oleh ilmuwan
|
8
|
Hasil akhir
|
Siswa belajar lebih baik (proses dan produk)
|
Pengetahuan, prosedur, atau materi yang teruji
|
D. MENGAPA PTK PERLU
DILAKUKAN OLEH GURU?
Hopkins
(1993, 34-42) mengemukakan alasan mengapa guru melakukan PTK:
1.
Guru memiliki otonomi dalam melakukan penilaian
professional.
2.
Hasil penelitian tradisional sering sukar
diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran
Faktor
lain yang memperkuat alasan guru melakukan PTK adalah keterlibatan guru dalam
berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan di tingkat yang lebih luas,
sehingga mampu melakukan review terhadap kinerjanya sendiri, dan selanjutnya
dapat dipakai sebagai masukan dalam mereview kinerja sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar