Rabu, 05 April 2017

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD PDGK 4105 Modul 10 KB 1



MODUL 10
PENGELOLAAN KELAS

KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru dihadapkan pada masalah-masalah pembelajaran dan pengelolaan kelas. Untuk mengatasi masalah pembelajaran dituntut pendekatan yang berbeda dengan pendekatan untuk mengatasi masalah pengelolaan kelas.

A.    PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS.

Pengelolaan kelas (classroom management) dapat di defenisikan beragam, tergantung dari sudut pandang yang dipakai. Pendekatan otoriter (authority approach) memandang pengelolaan kelas sebagai kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa. Tugas guru menciptakan dan memelihara aturan didalam kelas melalui penerapan disiplin (weber, 1977). Guru yang menganut pendekatan otoriter akan menghukum setiap siswa yang melanggar disiplin kelas.
Kebalikan dari pendekatan otoriter adalah pendekatan permisif (permissive approach) yang memaksimalkan kebebasan siswa. Peran guru membantu siswa merasakan kebebasan untuk melakukan apa yang mereka inginkan kapanpun mereka mau (weber, 1977)
Disamping kedua pengertian tersebut, Weber (1977) mengemukakan tiga pengertian lain dari pengelolaan kelas, yaitu:
Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan. Pendekatan ini didasarkan pada modifikasi tingkah laku (behavior modification approach).peran guru membantu siswa mempelajari tingkah laku yang diharapkan melalui penerapan prinsip-prinsip yang berasal dari teori penguatan.
Kedua, pengelolaan kelas adlah serangkaian kegiatan yang dilaksan akan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif / pendekatan iklim sosio-emosional (socio emotional climate approach). Peran guru menciptakan hubungan interpersonal yang sehat, baik antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa.
Ketiga, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pengertian ini berdasarkan pendekatan proses kelompok (group-process approach) dimana tugas guru adalah membantu mengembangkan dan melaksanakan system kelas yang efektif
Dari ketiga pengertian pengelolaan kelas tersebut, tidak satupun yang paling baik karena guru tidak harus terikat pada satu pengertian pengelolaan kelas dalam menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan siswa-siswa dapat belajar.
Gabungan dari ketiganya: Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif. Secara singkat: pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan iklim belajar yang kondusif.
Sejalan dengan Winzer (1995) pengelolaan kelas adalah cara-car yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mencapai tujuan alademis dan sosial.


B.     PERBEDAAN PENGELOLAAN KELAS DARI PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya melakukan diagnosis kebutuhan siswa, rencana pembelajaran, menyajikan informasi, mengajukan pertanyaan dan menilai kemajuan belajar siswa.
Pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Guru yang efektif harus mampu membedakan antara masalh-masalah pembelajaran yang membutuhkan pemecahan pembelajaran dengan masalah-masalah pengelolaan kelas yang membutuhkan pemecahan pengelolaan kelas.


C.    PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Mungkinkah seorang siswa dapat belajar dengan baik apabila ia merasa bahwa dirinya belum dapat diterima oleh teman-teman di kelasnya? Tentu saja jawabannya, tidak! Oleh karena itu, salah satu tugas guru dalam membantu siswa belajar ialah menciptakan situasi kelas yang hangat, aman dan sehat. Situasi kelas yang penuh keakraban akan memberikan rasa aman dan kebebasan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran hingga tercapainya tujuan pembelajaran.

Tidak ada komentar: