Rabu, 05 April 2017

Kurikulum Modul 9 KB 3





MODUL 9
RENCANA PEMBELAJARAN



KEGIATAN BELAJAR 3
KEPUTUSAN SITUASIONAL

A.        MODEL PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
1.      Model Banathy
Langkah 1: merumuskan tujuan (formulate objectives)
Langkah 2: mengembangkan tes (develop test)
Langkah 3: menganalisis tugas belajar (analyze learning task)
Langkah 4: Mendesain system instruksional (design system)
Langkah 5: Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test output)
Langkah 6: mengadakan perbaikan (charge to improve)

2.      Model Kemp
a.       Menentukan tujuan pembelajaran umum (TPU)
b.      Membuat analisis tentang karakteristik siswa
c.       Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional, dan terukur
d.      Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan TPK
e.       Menetapkan penjajagan awal (pre assessment)
f.       Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai
g.      Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan
h.      Mengadakan evaluasi

3.      Model PPSI
PPSI adalah singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional. Langkah-langkahnya adalah:
a.       Merumuskan tujuan instruksional
b.      Mengembangkan alat evaluasi
c.       Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran
d.      Mengembangkan program kegiatan
e.       Melaksanakan program

Langkah-langkahnya:
Langkah 1: merumuskan tujuan instruksional khusus
Langkah 2: mengembangkan alat evaluasi
Langkah 3: menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran
Langkah 4: mengembangkan program kegiatan
Langkah 5: melaksanakan program

4.      Model Gerlach & Ely
Model ini terdiri dari 10 unsur:
a.       Spesifikasi isi pokok bahasan
b.      Spesifikasi tujuan pembelajaran
c.       Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa
d.      Penentuan pendekatan
e.       Pengelompokkan siswa
f.       Penyediaan waktu
g.      Pemilihan media
h.      Evaluasi
i.        Analisis umpan balik

B.        UMPAN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN
Ada beberapa kasus yang dapat diungkapkan, yaitu:
1.      Sikap guru dan administrator
Guru sering kali tidak membuat rancangan pembelajaran, khususnya guru-guru yang telah lama mengajar. Administrator yang hanya memandang rancangan pembelajaran sebagai sebuah dokumen untuk kenaikan pangkat dan bukan untuk melihat apakah rancangan pembelajaran yang dibuat guru itu diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata
2.      Aspek-aspek yang sering dianggap bermasalah
Antara lain rancangan pembelajaran yang terlalu rinci, ketidaksinambungan antarunsur dalam rancangan pembelajaran, dan ketidakjelasan evaluasi yang dilakukan

Tidak ada komentar: